Rabu, 27 November 2019

Refleksi Zookeeper's Wife: Istri yang Setia Menjadi Benteng Keluarga Paling Tangguh dalam Perang


Seperti apa kita mendefinisikan seorang wanita yang perkasa? Barangkali yang terbayang di benak kita adalah Wonder Woman, Black Widow, atau mungkin Saras 008.
Atau bisa jadi, saat mendengar terminologi tersebut, yang terbayang adalah sosok ibu, tante, saudara perempuan, sepupu, atau sahabat? Jangan-jangan, karena anda sang pembaca itu adalah wanita, julukan perempuan perkasa itu sepatutnya dialamatkan pada diri sendiri?

Di sebagian benak orang-orang, yang terpikir saat terdengar kata wanita perkasa, yang terbayang dalam benak adalah sosok-sosok perempuan mandiri. Maka terngianglah juga dalam kepala tentang sosok Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, hingga melayang pada Joan of D’Arc, seorang panglima wanita asal Prancis, sebagai barisan wanita yang pernah mengisi sejarah dunia dan nusantara dengan keperkasaan mereka. Bukan tidak mungkin, isi pikiran kita akan cenderung mengarah kepada CEO-CEO wanita yang populer dalam dunia bisnis, semisal Martha Tilaar atau Merry Riana (ada pembahasannya di lain halaman lho)

Tetapi, mungkinkah kata wanita perkasa itu tersirat, bila yang ada di hadapan adalah seorang ibu rumah tangga yang biasa membantu suaminya mengurus kebun binatang dan  tampak lemah lembut? Mungkin, sebagian pemikiran orang yang biasa memandang wanita perkasa adalah para atlit, CEO, hingga pahlawan nusantara, mungkin akan sulit melihat tokoh Antonina, sebagai salah satu wanita perkasa yang berkontribusi positif  dalam sejarah perang dunia ke-2.

Di Polandia, tepatnya pada tahun 1930, berdirilah sebuah kebun binatang yang sangat besar. Kebun Binatang itu diketuai oleh Jan Zabinski, seorang pria tinggi berkumis berumur nyaris kepala empat, ditemani oleh istrinya, wanita berambut sebahu yang setia, Antonina. Selama bertahun-tahun, mereka hidup tenang mengelola salah satu kebun binatang terbesar di Eropa dengan mengurus bermacam-macam satwa. Suatu ketika, perang dunia kedua pun dimulai, tepatnya di tahun 1939, mulai mengancam ketentraman mereka.

Bombardir pesawat Jerman, memulai sejarah peperangan dan penaklukan Polandia semenjak 1 September 1939. Perlawanan Polandia diluluhlantakkan, hingga Antonina (diperankan Jessica Chastain) dan putra tunggalnya Ryszard mencari perlindungan. Tak lama pasukan Jerman menduduki kebun binatang, seorang kepala kebun binatang sekaligus zoologi Jerman bernama Dr. Lutz Heck, takjub ketika  memeriksa isi penangkaran hewan terbesar tersebut. 

Lutz Heck, dokter zoologi asal Jerman


Dr. Lutz Heck, yang juga merupakan antek utama dari Hitler, menawari Jan untuk membawa binatangnya ke penangkaran Jerman, sampai perang berakhir. Syaratnya, Jan dan keluarganya tidak boleh menjadi suaka bagi orang-orang Yahudi Polandia. Sialnya, Lutz Heck juga turut terpikat pada kecantikan Antonina yang agak pendiam itu.

Di sisi lain, karena situasi perang, Maurycy Frankael dan istrinya Magda Gross mulai mencari penangkaran bagi koleksi serangga dari teman mereka. Antonina menawarkan perlindungan, karena keduanya merupakan sahabat lama keluarga.  Lantaran Maurycy dan Magda sama-sama beragama Yahudi, Jan dan Antonina menggunakan sisi bawah tanah dari kebun binatang Warsawa untuk mengamankannya. Selama ini, sisi bawah tanah tersebut telah lama dimanfaatkan Jan dan Antonina untuk mengamankan teman-teman mereka yang beragam Yahudi.

Agar keberadaan teman-teman mereka tersamar, Jan dan Antontina membujuk Lutz Heck agar mengubah kebun binatang menjadi peternakan babi. Dengan dalih agar kebutuhan pangan tantara Jerman terpenuhi, Jan dan Antonina menyusun strategi supaya kucuran dana untuk pemeliharaan kebun binatang yang beralih fungsi, bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan teman-teman mereka yang menjadi pengungsi.

Sementara itu, Jan yang  menyaksikan bagaimana penjara orang Yahudi milik German penuh taburan sampah, mulai prihatin dengan para tahanan. Dibawa dan diringkusnya taburan sampah itu untuk memberi makan babi-babi yang telah dipelihara dalam kebun binatangnya. Mulailah Jan mencari akses untuk menghubungi tentara bawah tanah Polandia, agar para tahanan bisa diungsikan secara layak dan aman.

Dalam kurun waktu kurang lebih empat tahun, dengan berangsur-angsur dan diam-diam, keluarga Jabinski mengungsikan para tahanan Yahudi Polandia melalui kendang kebun binatang, ruang dalam rumah, hingga tembok-tembok jalan yang tak terlihat. Di lain sisi, pemerintahan Jerman yang merasa bahwa tahanan berkurang, mulai mendeportasi para tahanan ke kamp hukuman mati. Lantaran tentara Jerman semakin ketat mengawasi, Jan tidak punya pilihan selain terlibat mengangkut para tahanan satu-persatu dengan truk pengangkut sapi.

Di awal 1943, dua tahanan wanita yang berusaha diselamatkan oleh Antonina dan Jan, tertembak saat melarikan diri di jalanan. Mau tidak mau, Jan dan Antonina berpura-pura tidak tahu atas identitas kedua wanita tersebut, karena ketatnya pengawasan tentara Jerman. Di lain sisi, Antonina sedang mengandung anak kedua, calon adik Ryszard. Dalam waktu yang rawan seperti demikian, Jan dan Antonina melakukan gencatan sementara dari aksi penyelamatan.

Beberapa bulan, pemerintah Nazi Jerman memutuskan untuk merayakan ulang tahun Hitler, sang pimpinan tertinggi (il fuhrer) di gedung tahanan Yahudi. Sialnya, dalam gedung itu hanya terdapat sedikit tapol Polandia. Para panglima Jerman berang, lantas dibakarlah gedung tahanan itu beserta isinya. Di saat bersamaan, Antonina berjuang melahirkan anak kedua di rumahnya, lantaran rumah sakit Polandia sudah dikuasai tentara Jerman.

Tepat sore di pertengahan 1943, Antonina melahirkan seorang bayi perempuan. Lalu Jan mempersilakan putra sulungnya memberikan nama terindah untuk sang adik:

Bolehkah aku memberinya nama Teresa, ayah?” (Ryszard, bagian tengah Zookeeper’s Wife)

Kendati kebahagiaan bertambah untuk keluarga Jan, masalah berkembang semakin rumit. Dr. Lutz Heck semakin berhasrat pada Antonina, meski wanita yang ditaksirnya itu sudah bersuami dan beranak dua. Beberapa kali, Lutz Heck mencoba berbuat seronok pada istri penjaga kebun binatang tersebut. Untungnya, meski Antonina hemat bicara, ajakan Lutz Heck yang tampan tapi sarkastik dan serampangan itu selalu bisa dielaknya.

Tetapi, pandangan Antonina pada Lutz Heck mulai sedikit melunak dua tahun kemudian, dimana Jerman harus menyerah pada kekuasaan Uni Soviet. Antonina terdesak dengan kondisi sulit: Jan menghilang setelah sebuah peluru menghantam truk yang ditungganginya, dan hanya Heck yang mampu memberikan bantuan pelacakan. Sialnya, Heck justru memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan ini untuk berbuat seronok pada Antonina. Saya yakin, penonton akan merasa bahwa Lutz Heck memang pantas dapat cercaan, karena sikap asusilanya yang terus kumat. Dengan kondisi terdesak, mau tidak mau Antonina harus melayani nafsu bejat dari zoologi berkumis tipis ini supaya Heck mau mengerahkan pasukan untuk mencari suaminya.  

Antonina dan Jan, berjuang bertahan hidup dalam Zookeeper's Wife

Pengorbanan Antonina pun tak sia-sia, pasukan Jerman bergerak untuk mengidentifikasi keberadaan Jan. Di lain sisi, Magda mengungsikan Teresa, sementara Antonina dan putranya bersembunyi di sebuah ruang bawah tanah. Lutz Heck kemudian kembali ke rumah Antonina bersama beberapa anak buah. Lutz Heck marah ketika mengacak-acak dinding bawah tanah rumah Jan dan Antonina. Ditemukannya gambar bintang enam serta gambar-gambar anak kecil yang memenuhi tembok.

Heck yang berang menyadari bahwa para pengungsi Yahudi selama ini ditolong oleh Jan dan Antonina, kemudian bergegas mencari sang istri penjaga kebun binatang. Tatkala menemukan mereka berdua, Lutz Heck mendekap Ryszard dengan mengacungkan pistol. Antonina memohon agar Lutz tidak menembaki putranya, tetapi tetap saja sumbu timah panas itu ditarik. Antonina pingsan mendengarnya.

Jan dan Antonina, perbandingan antara nyata (kiri) dan film (kanan)


Untungnya, Ryszard tidak dilukai, dan Heck pergi dengan damai. Rumah mereka telah kosong, maka bergegaslah ibu dan anak ini menyusul penduduk Polandia mengungsi keluar dari Warsawa. Tak lupa, mereka berdua membawa serta seekor kelinci dan seekor banteng bison milik Heck. Heck yang telah kembali ke Jerman, sangat terpukul melihat kebun binatang Jerman sudah dibumihanguskan pasukan Uni Soviet.

Di tengah pelarian, Antonina melepaskan bison itu ke hutan. Empat bulan berselang Uni Soviet berhasil membuat Jerman menyerah, sehingga terbukalah kesempatan bagi penduduk Polandia untuk kembali merajut negaranya. Warsawa kembali pulih perlahan, berikut dengan kebun binatang legendarisnya, meski menyisakan puing-puing akibat serangan bombardir udara dan darat. Terlebih, salah satu karyawan Jan yang paling setia, Jarzyk, masih hidup dan turut menjaga kebun binatang itu.

Ryszard, masih hidup hingga kini menjaga komitmen orang tuanya


Tak lama, Jan kembali pulang ke rumah, setelah merasakan jadi tawanan perang untuk beberapa lama. Jan dan Antonina saling melepas rindu, sembari menyaksikan pemugaran kebun binatang mereka. Tercatat dalam sejarah Yahudi, diklaim oleh seorang tokoh bernama Yad Vashem,  keluarga Zabinski berjasa dalam menyelamatkan tiga ratus penganut Yahudi di Polandia.

A hero born in chaos. Demikian premis yang sering bergaung sejak umat manusia memasuki tahun Masehi. Orang menjadi pahlawan pada saat kesulitan dan kesempitan menghimpitnya. Kendati judul film ini adalah a Zookeeper’s wife, sejatinya yang menjadi pahlawan adalah Jan dan Antonina Zabinski.

Dalam film ini, Antonina menjadi sosok pahlawan yang dominan, karena kesabaran dan kelihaiannya berjuang, meski ia bukan tipikal wanita yang ceplas-ceplos. Kekuatan dari Antonina bukanlah serta muncul secara natural, melainkan karena ia ditempa oleh berbagai pilihan sulit yang mengerubunginya dalam situasi serba kacau.

Saat melihat Antonina, saya coba untuk meresapi pembawaannya seolah dia adalah ibu sendiri yang sedang berjuang di antara keganasan perang. Perjuangannya bisa jadi tak lebih lama daripada pahlawan nasional kita yang bergerilya melawan penjajah bertahun-tahun, namun bukan berarti minim apresiasi. Kecintaannya kepada keluarga dan segenap satwa yang menjadi tanggung jawab menempanya berkorban demi melalui situasi sulit. Di titik itu, keharuan muncul dalam benak saya, karena ia tetap ingin sekelilingnya hidup aman dan sentosa, kendati ia kerap menjadi sasaran perundungan para penjajah, terutama ahli hewan licik Lutz Heck.

Sebagai seorang pria, Jan mungkin tidak kuasa menghindari rasa cemburu melihat kedekatan Antonina dengan Lutz Heck. Adakalanya ia pun meragukan kesetiaan istrinya saat mengakrabi penjajah. Namun, sejatinya memang kadang kesabaran harus serba dipanjangkan. Pengorbanan Antonina cukup pahit, namun di akhir cerita membuahkan hasil yang manis: anak-anak, hewan binaan, serta banyak tawanan yang selamat.

Kisah Antonina yang diabadikan oleh Diane Ackermann sebagai sebuah novel non-fiksi, merupakan hasil cuplikan dari buku harian yang disusunnya selama menjalani hari-hari berat peperangan. Tak dapat dipungkiri, sekali lagi diari menjadi salah satu sarana yang penting dalam 'menjalankan' fungsi sejarah. Dari perasaan-perasaan yang terkumpul dari seorang Antonina, maka film ini dapat menyadur wataknya yang sedikit pendiam. 

Sekali lagi, Zookeeper's Wife menambah daftar panjang deretan kisah sejarah yang mengambil dari sebuah diari. Barangkali, orang terdekat kita saat ini tak terlalu banyak mengungkapkan apa yang dirasakannya dalam kondisi sulit, tetapi menuangkannya dalam tulisan. Jadi, mungkinkah seorang sosok pahlawan sedang melahirkan kembali dirinya, saat perasaan-perasaannya tercurahkan untuk bercerita tentang kekalutan? Boleh jadi, kita takut jejak digital. Tapi jangan lupakan bahwa ada banyak pahlawan yang masih terkenang berkat kumpulan perasaan yang terbukukan. Khawatirlah tentang bagaimana sejarah menulis kita. 





5 komentar:

  1. Mantap kak.... Keren keren keren

    BalasHapus
  2. Keren. Jadi inget buku holocoust yg pernah kubaca..

    BalasHapus
  3. Karena hidup hanya sekali. Masalahnya adalah dengan tinta apa kisah hidup kita ditulis. Nice Bri

    BalasHapus
  4. Maka benar ketika mulai menulis berarti kita mengawali menulis sejarah diri kita sendiri. Review film yang lengkap kak, suka dengan detil penjelasannya..mantap

    BalasHapus

  Tembakan Salvo di Ujung Senja - Briantono Muhammad Raharjo-   1948, Jember   "Mbak Rukmini, kenapa sekarang Bapak hanya jad...