Jumat, 01 Oktober 2021

Menakar Kembali Kadar Pemberi Obat Hati

Sebuah Catatan 2016 Kalau badan kita sakit, tentu datang ke dokter dan minta resep obat: entah generik atau antibiotik, atau hanya sekedar berobat alternatif dan minum jamu langsung diglek, dipijit, wes ewes ewes bablas sakitnee. Lalu bagaimana bila hati kita yang sakit? Bermacam pula solusinya ; dari mulai ibadah intensif, rajin mengaji, kebaktian, itu kalau secara pilihan idealnya. Sebagian orang mengambil pendekatan yang sekarang sudah cukup umum, dan bahkan diriku pun kadang berobat hati dengan cara demikian: Datangi motivator dan dengarkan seminarnya. Yes, obat hati itu bernama motivasi dibawakan praktisi yang bertajuk motivator: lalu terhibur oleh petuah petuah sakti mandraguna bikin hati ces pleng. Tapi sama seperti halnya obat antibiotik, jamu, dan lainnya, motivasi punya aturan pakai. TIDAK semua petuah sejuk harus dilahap mentah mentah: karena bisa berefek samping Racun Pikiran dan Racun Sosial; seperti halnya efek overdosis obat yang bikin komplikasi a b c d sakatonik abc. Boleh jadi para pembaca status saya ini mengira saya mengada ada; tapi ketahuilah banyak saya dan teman saya akhirny sempat luntang luntung bingung ga tahu tujuan hidup, karena telan mentah2 motivasi. Maka, seperti apakah motivasi yang beracun itu? Kalau menurut senior saya, Surya K, ada 3 ciri, dan saya tambahin 2 ciri2nya, menurut kajian beberapa buku pembanding: 1. ["Ngapain hari ini kerja jadi karyawan, kerja pada orang mending jadi pemimpin di bisnis sendiri"] : ya, ini paling beracun karena secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi orang BAHWA JADI KARYAWAN, BURUH adalah kerjaan rendah. Damn, memangnya seorang pemimpn bisnis bisa melakukan semuanya SENDIRI tanpa satu orangpun karyawan? Hahaha, motivator kaya gini musti dicemaskan, takutnya besok dia melongo karena kantornya kosong lantaran karywannya resign jadi pebisnis semua: berharap langsung jadi bos. 2. ["Ikutilah Passion kalian: untuk apa buang waktu di hal yang ga disukai?] : ini masih mending dari yang pertama, meski tetep tidak lucu; karena bisa jadi para penikmat motivasi seperti ini mendadak malas kuliah, resign dadakan, ga mau kerjain pekerjaan rumah tangga dengan alasan :"Ini BUKAN PASSION SAYA!!" Saya pun juga dulu berpikiran untuk melakukan HANYA APA YANG SAYA SUKAI DAN SENANGI,...yang kemudian pemikiran seperti ini menjadi polusi, adalah membuat orang lupa :"Ada begitu banyak hal yang harus saya lakukan dan saya capai: MESKIPUN BUKAN KEINGINAN SAYA". Itulah yang namanya OBLIGATION, (kewajiban)...memang membuka bisnis yang penuh trial dan error demi dapat sukses masa depan itu bagus, tap jangan disaat orang tua, saudara, anak2 dan istri sedang butuh keseriusan kita mengelola hidup , terutama saat masa terhimpit! Jangan juga begitu ketemu pelajaran ga disukai pas kuliah, langsung minta pindah kuliah, emak bapak yng bayar,....duh mau dikemanakan porsi kewajiban berbuat baik dan berkomitmen pada ortu, lantaran keegoisan karena suatu hal yang ga disukai? Orang sukses Yang jadi tokoh dunia abadi; mereka belajar menahan diri terhadap hal2 yang ga disukai dan tetap menikmati berbagai macam pelajaran yang kadang PAHIT.... 3. ["Ga usah pedulilkan kata orang lain, percaya dan ikuti kata hatimu"] : terdengar logis dan indah, tapi tetep masih GA LUCU; why? Mari simak lirik lagu gigi "Tuhan" : "....hati adalah cerminan....tempat PAHALA DAN DOSA BERPADUUU,...Huwooo". Jadi kata hati tak selalu berbuah kebaikan, kadang2 juga dorongan berbuat jahat. Percaya diri dan jadi diri sendiri itu hak setiap individu, dengan catatan bahwa sampah masyarakat pun percaya diri dan jadi diri mereka yang buruk bukan suatu yang mendatangkan manfaat. Jadi garing kan, apalagi kalau lihat tayangan tahanan KPK yang baru divonis, mereka cuma lempar senyum tanpa minta maaf, saking merasa :'inilah Diriku apa adanyaaa, akubangga jadi diriku sendiri". Pret, benarkah jadi diri sendiri adalah Kebal feedback dan input dari orang lain?? Huhahahaha, kalaumemang demikian, dokter mana laku soalnya tiap pasien yakin sakit adalah keadaan dirinya yang ideal. Awalnya, memang saya senang mengikutiapa kata hati, sampai ga dengerin orang lain: lalu otomatis orang lain kadang malas ngomong jujur sama saya. Memang suatu hal yang wajar, kalau ga bisa bahagiakan semua orang, tapi bukan berarti semua orang ga berhak didengarkan. Paling nggak, meskipun kita ga mengikuti kemauan semua orang, paling ga hadirkan sikap mendengr yang penuh simpati, jadi orang enak bicara apa adanya sama kita. Oke, 2 ciri yang lain, yang perlu diperhatikan dari seorang motivator: 4. [Motivator bertahun2, sumber pemasukan yang lain apa ya?]: memang tidak segaring 3 yng diatas, tapi meski udah puluhan tahun memotivasi, tetep kalau mendengar suatu wejangan dari motivator, perlu dilihat kapabilitas nya yang lain;terutama yang mendukung dia untuk mwmberi petuah macam2 . Hati hati, motivator yang hanya jago bicara pun ga sedikit,..dan ini yang kadang disindir sebagai "pengems gaya baru". Kok gue lancang merefer sebagai demikian? Karena kalau cuma omong doang dapat duit, pengemis juga bisa....dan yang menyebalkannya bila sudah pasang tarif ga masuk akal dan minta banyak tunjangan. Hueee, ngareeppp. .... 5. ["Munafik, kalau lu ga butuh duit"!] : terlepas dari konteks manapun, memang duit dibutuhkan pada banyak hal. Tapi banyak2 hal2 non duit yang menunjang performa seorang manusia, jadi cukup sempit impian bila HANYA memimpikan duit banyak karena masuk jurusan a, masuk pwrusahaan a, pilih hobi a. Jangan lupa bahwa kasus asusila ga langsung bikin tidur tenang meski gaji dan tunjangan melimpah, dan ga sedikit orang susah cari kerja karena gatahu mesti ngapain lagi selain nyari uang. John c. Maxwell:" berilah buruhmu cukup upah dan pujian: pujian tanpa upah tak membayar rekening listriknya, upah tanpa pujian tak segera menghilangkan kegalauan dan kebosanannya" Oke, sebelum mengikuti seminar motivasi apapun, jangan lupa baca aturan pakai. Buat saya, aturan pakai terbaik buatkehidupan mutlak dari Al quran dan Hadits: yang mencerahkan mana yang harus diikuti dan hanya SEKEDAR DIDENGAR.... Tentunya, penakaran ini kembali bisa dijalankan sesuai kemauan dan kekritisan masing-masing. Maklum, zaman sekarang banyak predator berkedok motivator juga. Memang masih jauh panggang dari api, agar bisa menemukan sosok-sosok yang bisa membangun jiwa secara utuh di nusantara ini. Namun, setidaknya kita punya bekal untuk meilah lebih jauh. [SOURCE: 1. Surya kresnanda, Motivasi menyesatkan 2. JOHN C. MAXWELL, Maxwell Daily reader 3. Toxic leadership, Martin ]

Senin, 20 September 2021

DIA DEL LOS MUERTOS

Seni Merayakan Kematian Dengan Bahagia ala Meksiko *Briantono Raharjo Mari kita mulai bicara soal merayakan kematian dengan merawat ingatan tentang tahun 2005. Barangkali, sebagian dari kita para pecinta musik akan terkenang dengan lagu "Welcome to the Black Parade", yang dipopulerkan oleh para punggawa musik cadas emosional My Chemical Romance. Lagu yang menceritakan tentang seorang pria sekarat yang terkenang akan pesan ayahnya ini merupakan tembang tentang kematian yang sepatutnya dirayakan. Jika anda sempatkan mencari dan menikmati kembali klip video asli lagu ini di Youtube, adegan parade para mayat ini merupakan gambaran megahnya sambutan setelah seseorang dicabut nyawanya. Meskipun konsep video dari lagu cadas yang turut menjadi judul album tersukses My Chemical Romance ini terbilang jauh dari budaya ketimuran, nyatanya tembang ini bertahan di posisi puncak berminggu-minggu. Barangkali, sebagian dari kita terkesima sambil bertanya-tanya; "Apa sepatutnya kematian seseorang yang menimbulkan duka dan luka, harus dirayakan dengan suka cita?" Kematian memang tak dipungkiri adalah kepastian takdir Illahi bagi setiap makhluk yang bernyawa. Rasa kehilangan pun adalah suatu hal yang rasional dalam siklus emosi setiap makhluk hidup. Bagi para penduduk Nusantara seperti kita , setelah keluarga dan kerabat yang dikasihi meninggalkan dunia untuk selamanya, biasanya momentum mengenang perjalanan hidup mereka terwakili oleh takziah, tahlilan,ngaben, saur matua, hingga rambu solo. Dalam ritual-ritual yang telah menjadi warna kehidupan masyarakat kita berabad-abad tersebut, prosesi mengenang kematian adalah siklus emosi Namun, lagu 'welcome to the black parade' yang sangat populer ini bukan mewakili prosesi-prosesi kultural di Nusantara. Jika sempat berselancar ke internet dengan kata kunci 'perayaan kematian bangsa-bangsa pribumi Amerika', maka akan ditemukan salah satu budaya di Amerika Latin yang paling tepat digambarkan lewat tembang tersukses My Chemical Romance itu. Adalah Dia De Los Muertos, atau disebut juga dengan hari orang mati. Hari istimewa di Meksiko yang jatuh di tanggal 1 dan 2 November sebagai hari libur adalah merupakan ajang merayakan siklus tutup usia. Biasanya, kita bahagia bila bertambah usia. Namun, Dia De Los Muertos adalah keunikan bangsa Meksiko yang mewakili persepsi berbeda dan autentik mengenai hidup setelah wafat. Tutup usia juga sepatutnya disemarakkan, karena merupakan perjalanan jauh menuju akhirat. Sekilas, Dia De Los Muertos nyaris serupa dengan perayaan Helloween yang sudah mendunia. Tapi, perayaan ini lebih erat terkait dengan masyarakat Amerika Latin. Dia De Los Muertos adalah murni festival seni pesta kostum, yang mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik tua maupun muda, untuk berkumpul, mengenangm dan mendoakan mereka yang telah tiada. Maka, jangan bayangkan bahwa pagelaran ini berisi horor dan hal-hal menegangkan. Keceriaan menyambut ajal selalu menjadi tema utama dari ajang ini. Bagi bangsa Meksiko, meratapi kematian adalah hal yang mendekati tabu, meskipun wajar. Jika menelisik lebih jauh, budaya ini diwarisi turun temurun dari pemikiran bangsa Aztek kuno sejak 2,500 sampai 3000 tahun silam, bahwa kematian adalah sebuah cara menghargai hidup. Prosesi ini merupakan adapatasi dari upacara adat Aztec untuk memuliakan Dewi Kematian Mictecacihuatl serta menyajikan sesajen untuk para arwah. Adat turun-termurn ini kemudian terpapar beberapa pengaruh dari bangsa Eropa, salah satunya Spanyol -penjajah utama dataran Meksiko-, sehingga tiradisi menyembah patung dewa-dewi dilebur dengan ritual agama Kristen untuk mengagungkan turut mengagungkan Maka, di saat Penduduk Indonesia sendiri menjalankan tahlilan 7, 40, 100,atau bahkan 1000 hari, Dia Del Los Muertes tak terpaku pada durasi yang lama ataupun orang tertentu. Hanya 2 hari, 1-2 November setiap tahun, sebagaimana ditetapkan sebagai libur oleh pemerintah setempat. Adapun penetapan Die Del Los Muertos ini diinisiasi sejak tahun 1960. Inti acara dari pergelaran mengenang maut ini terbagi 2 sesi dalam 2 hari. Hari pertama yang bertajuk Dia De Los Inocentes atau Dia De Los Angelitos, dikhususkan bagi setiap penduduk Meksiko yang meninggal di usia belia hingga dewasa muda. Jika mengikuti langsung di lapangan, kita akan takjub dengan ornamen mainan, susu, dan permen kesukaan di pemakaman anak-anak. Perayaan hari kedua, Dia De Los Difuntos mungkin tak terlalu sesuai atau bahkan berbeda dengan adat ketimuran. Pasalnya, hari kedua yang dikhususkan untuk mengenang para orang dewasa dan manula yang wafat, akan tersaji botol-botol minuman keras dan aneka kudapan. Persamaan dari penyelenggaran kedua hari ini, ialah: 1. Semua peserta festival akan memakan kue-kue yang dipersiapkan khusus untuk upacara berupa Pan De Muertos, roti manis yang dibubuhi gula dan disusun dengan corak tengkorak, serta minuman es teh ala Jamaika. tengkorak. Perjamuan kudapan manis ini dimaksudkan untuk mengenang kepribadian dan sikap para almarhum semasa hidup. 2. Pergelaran sastra tengkorak, dimana sejumlah peserta yang piawai dalam dunia literasi unjuk bakat seni puisi, drama, dan mendongeng. Semua peserta yang tampil akan mengenakan kostum seperti hantu, zombie, atau tengkorak dengan ornamen unik. Sesi yang cukup penting ini dimaksudkan sebagai ekspresi perasaan akan doa dan harapan terhadap mereka yang telah tiada, Adapun festival kebudayaan ini turut mendapatkan penambahan ritual dan aktivitas lainnya, tergantung dari tempat perayaannya. Sebagai contoh, di kota Patzcuaro, sajian makan bersama untuk hari peringatan pertama diiringi dengan lilin dan pohon rosario untuk pengangungan Bunda Maria, serta pesta dansa di tempat-tempat publik. Tujuannya adalah untuk mensyukuri kehidupan yang telah dilalui anak yang telah meninggal, serta menguatkan dan memberi harapan pada orang tua ynag ditinggalkan. Pada hari keduanya, segenap penduduk Patzcuaro akan menyalakan lilin di atas perahu berlayar sayap yang disebut Mariposa untuk pergi ke Janitzio, sebuah pulau di tengah danau demi menghidupkan kembali kenangan tentang para arwah. Perayaan kebudayaan ini kemudian mendapatkan puncak perhatian mancanegara di luar Amerika latin, setelah diperkenalkan melalui pembukaan film serial James Bond berjudul Specter pada tahun 2015. Momentum ini kemduian dimanfaatkan oleh pemerintah Meksiko setahun kemudian, lewat perayaan massal di lokasi Paseo De La Reforma dan Centro Historico, hingga diikuti oleh 250,000 peserta. Perayaan kebudayaan ini pun turut menjadi tema utama dari film Disney yang rilis tahun 2017, yang berjudul Coco. Dengan meninjau kemeriahan perayaan kematian ini, saya jadi berpikir: "Mungkinkah ritual semacam Saur Matua, Rambu Solok, hingga Ngaben bisa menjadi inspirasi kita untuk mengupas kembali cara menguatkan harapan setelah mengalami dukacita kehilangan?" (Jakarta, 11 Juni 2020) Referensi: 1. Society, National Geographic (Oktober 17, 2012). "Dia de los Muertos". National Geographic Society. Diunduh 9 Juni 2020 https://www.nationalgeographic.org/media/dia-de-los-muertos/ 2. 'Festival Lokal untuk Para Mendiang". UNESCO. Diarsipkan tanggal 31 Oktober 2014, https://en.wikipedia.org/wiki/Day_of_the_Dead diunduh tanggal 10 Juni 2020, 3. "Dia de los Muertos". El Museo del Barrio. Diarsipkan UNESCO 31 Oktober 2015, https://web.archive.org/…/20151…/http://www.elmuseo.org/dod/, diunduh tanggal 11 Juni 2020 4. Tirto.Id, 2019. Upacara Pemakaman Unik di Indonesia. https://tirto.id/upacara-pemakaman-unik-di-indonesia-ngaben…, diakses 11 Juni 2020

Rabu, 14 April 2021

ADA KALANYA

ADA KALANYA
                                                              OLEH : Briantono Raharjo
Ada kalanya kita harus tahu rasanya tersakiti
Dan juga bagaimana pedihnya terkhianati
Tuk bisa menghargai arti kepercayaan sejati

Ada waktunya kita harus terjerembab penuh lebam
Karena terbakar oleh amarah penuh dendam
Agar kelak kita tahu betapa membinasakannya rasa dendam

Akan datang pula saat kita tertimpa himpitan
Dan caci maki dan hina datang menjadi tekanan
Tuk paham betapa penting nilai hidup penuh kebersamaan

Kan datang pula masa , dimana kita harus diuji dan dicoba
Dengan betapa sulitnya untuk mendengar melihat dan meraba
Untuk tahu betapa tak berdaya kita dimataNya sebagai sang hamba

Karenanya, apapun episode yang akan menerpa dan datang
Bukanlah rasa sakit dan pedihnya yang pantas untuk dikenang
Melainkan pelajarannya yang harus diresapi dan dipegang.

Seringkali kita mengira, kehidupan adalah ladang nestapa
Karena kita sering melihat dunia dari 1 sisi, hingga terlupa
Bahwa ia tak akan membiarkan hambaNya hidup penuh hampa

Bila mereka selalu mengingatNya, dan menjadikanNya tumpuan
Untuk tetap teguh menghadapi marahabahaya dan cobaan
Agar kelak masa depan nan bercahaya kan selalu penuh harapan...

(TRIBUTE TO WISUDAWAN APRIL 2014 )

  Tembakan Salvo di Ujung Senja - Briantono Muhammad Raharjo-   1948, Jember   "Mbak Rukmini, kenapa sekarang Bapak hanya jad...