Jumat, 11 Oktober 2019

Puisi: Kemelut Menggulung Olympus (Lagu Tema: Rainmaker-Iron Maiden)


Kemelut Menggulung Olympus
-Briantono M. Raharjo-

Zeus
"Hermes, Hermes, tempa dan ambi lembing halilintar!"
Titahmu menggema, membahana semesta.
Memecah kerak langit, menggusur riak-riak awan yang tenang
Jikalau dirimu bersabda, siapa berani membantah
Engkau Mahadewa pemangku angkasa raya,
bergeming bangkit melawan angkara murka

Hades
Tertawa dalam gempita yang nelangsa.
Apimu menjilat sekujur bumi, kucurkan darah
Mencengkram paru-parunya, lalu meleburnya dalam asap.
Engkau berpesta pora dalam hilangnya asa dan nyawa,
dari segelintir manusia yang bergelimang risau dan takut.
'Itulah makanan-makanan bagi peliharaanku'
ucapmu penuh hasut dan nafsu jahanam

Apollo
Teruntuk sang Mahadewa, engkau kepalkan tangan.
Mengangkat pedang, perisai, dan kuda kencana,
demi halangi surya merona yang melecut api angkara.
Kian teguh itikadmu, menghalau hilangnya nyawa
dari api nelangsa yang tak kunjung usai,
dalam perang panjang antar penghuni kahyangan.

Hermes
"Hephaestus, Hephaesteus, ayo bergegas, Olympus siaga satu!"
pinta dirimu dirubung panik dan getir.
Kemelut dalam kahyangan kian melahap banyak korban,
berharap gulungan-gulungan halilintar telah siap.
Lalu kembali kau berlari membawa segunung pesan,
agar segenap dewa bersatu padu tiada ragu.

Hephaestus
"Yang Mulia Zeus, inilah lembing halilintarmu!
Dengan niat suci, akan kita sudahi pertumpahan darah ini!"
Kau serahkan lembing-lembing halilintar pada Mahadewa
Kau angkat perisai dan pedang raksasa.
Berulang kali engkau getarkan kahyangan,
maka bergegaslah batalyon-batalyon peri air menampakkan diri.
Berbaris rapi mengerubungi atmosfir, menanti komando serentak.

Poseidon
"Kraken, bangkitlah! Para siren dan duyung, lihatlah api menjalar itu!
Susunlah ombak raksasa dan air bah, sebelum badan ikut hangus!"
Kau gemakan seisi penghuni lautan, agar api tak turut melumat.
Kau cemas, bila mutiara dalam lautan lenyap menjadi abu.
Kau risau, bila menara-menara berpalung beralih jadi serpihan.
Tombak Triton perkasa kau angkat, menghimpun unsur lautan.

Peri-peri Hujan dan Uap
"Para pemberani, hari ini jiwa raga akan dipertaruhkan.
Bila api Hades tak henti menjamah  jiwa manusia,
sungguh takdir kahyangan hanya  tinggal sejarah!"
Komando pamungkas memecah kesunyian.
Batalyon raksasa mengepung awan, menggenggam halilintar.
Positron dan elektron dibalik perut-perut langit terguncang
Seisi langit bergemuruh, keran hujan terbuka mengaliri bumi.

Penduduk Olympus
"Langit mendengar doa kita! Langit mendengar doa kita!"
"Malaikat-malaikat hujan telah diutus dari gerbang langit!"
Harapan membaur haru membuncah di dada.
Api melunak, udara segar terhampar.
Melepaskan jiwa-jiwa dari maut mengancam. Paru-paru bumi kembali berdenyut. 
Tetap Hades bersungut-sungut mendengki, 
dahaga bagi ternaknya kembali menghampiri. 

(puisi ini adalah tafsir dari lagu cadas, tentang para malaikat pembawa hujan)

Rainmaker-Iron Maiden , diambil dari album  Dance of Death (2004)
[Verse 1]
When I was wandering in the desert
I was searching for the truth
I heard a choir of Angels calling out my name
I had the feeling that my life would never be the same again
I turned my face towards the barren sun

[Verse 2]
And I know of the pain
That you feel the same as me
And I dream of the rain
As it falls upon the leaves
And the cracks in our lives
Like the cracks upon the ground
They are sealed and are now washed away

[Chrorus]
You tell me we can start the rain
You tell me that we all can change
You tell me we can find something
To wash the tears away
You tell me we can start the rain
You tell me that we all can change
You tell me we can find something
To wash the tears


Barisan puisi dan lagu ini adalah diniatkan untuk tantangan ke V ODOP berupa puisi dengan tema hujan. 

#5thChallenge
#puisihujan
#campurlagu
#tafsirpowermetal
#OneDayOnePost
#ODOPChallenge

4 komentar:

  1. Nobatkanlah saya jadi muridmu, Kisanak. Keren sekaleeeeh

    BalasHapus
  2. Aku kok gk ngerti maksudnya ๐Ÿ˜‚

    BalasHapus
  3. Mantulll Bro, keren bgt!!
    Berasa di Athena, ada Hercules sama Xena๐Ÿ˜…?

    BalasHapus
  4. ha mays: ah baru belajar kok. Coba googling teknik palagan nama-nama.

    Aysafitri114: kadang aku paham memang ini risikonya mencoba gaya berpuisi baru.

    niozaharani: bisa, diundang lain kali pakai hidangan prasmanan. :D

    BalasHapus